Rabu, 02 Oktober 2019

Merasakan Euforia PON (Pekan Olahraga Nasional) Cabang Anggar Bersama "Voice from The Past" karya Eva Sri Rahayu



Blurb
Inka melamar menjadi Liaison Officer cabang olahraga anggar di Pekan Olahraga Nasional. Tanpa tahu sedikit pun mengenai olahraga tersebut. Ia tertarik karena job-nya sebagai influencer dan lifestyle blogger sedang sepi. Sebagai mahasiswi nanggung yang sedang menunggu wisuda, ia merasa tidak pantas jika masih meminta uang kepada orangtuanya.

Di pagelaran tersebut, Inka bertemu Rey, atlet anggar dari kontingen yang ia tangani. Saat pelan-pelan Rey yang tengil membuka diri, Inka merasa hubungan mereka kian dekat. Namun, justru saat itulah Faris muncul. Cowok yang selalu menghampiri pikiran dan hati Inka selama dua tahun belakangan itu tiba-tiba saja menyatakan perasaan yang sebenarnya.

Di tengah kehebohan pertandingan anggar, Inka harus memutuskan siapa yang bisa memenangkan hatinya.
***

Anggar? God! Kenapa aku harus terlibat dengan senjatadari zaman Sebelum Masehi itu? Hlm 10.

Suka sama pilihan karakter Inka sebagai tokoh utama sekaligus yang mendominasi sudut pandang cerita. Itu membuat pembaca yang tidak berkecimpung di dunia olahraga pun merasa bisa dekat dengan ceritanya.

Sosok Inka juga hadir secara unik. Bukan pada visual nyentrik atau sejenisnya, melainkan bagaimana penulis kadang menghadirkannya sebagai peran utama, second lead, bahkan comeo dengan segala perpaduan sifat plus-minusnya. Membuat karakter tersebut makin realistis.

Aku bukan tipe manja, jelas dong, tapi tetap saja kakiku shock dan histeris karena mendadak jalan kaki terus-menerus bareng atlet. Hlm 265.

Dia wanita yang ceria, strong, dan penuh ‘dedikasi’ (setidaknya untuk beberapa situasi, hehe) terhadap passion-nya. Nantinya kita akan tahu bagaimana kesibukan Inka sebagai LO PON untuk pertama kalinya dan kesehariannya sebagai influencer sekaligus lifestyle blogger yang mana semua itu menggiringnya untuk berinteraksi dengan atlet tengil bernama Rey.

Suka banget sama interaksi keduanya! Nggak ada adegan sweet yang terkesan menye-menye. Romansa keduanya justru lebih banyak yang berujung kekonyolan. Applause buat pelajaran flirting ala Coach Inka. Selamat menghadapi senjata makan tuan ya Sis, wkwkwk.

Pelajaran kedua, jangan terlalu sering ngerayu. Cowok dingin lebih bikin penasaran tahu. Hlm 55.

Tapi nggak seru kan kalau ngomongin cinta-cintaan tanpa rival? Nah, supaya makin seru sebagaimana setting cerita yang berada di tengah-tengah pertandingan, kisah cintanya juga punya bumbu ‘persaingan’ meski tidak bertatap muka secara langsung.

Ada sosok  Faris, yang membuat Inka gagal move on dan jadi pakar stalker mantan selama dua tahun terakhir, serta Kartika, mantan Rey yang canti, berprestasi, baik hati, dan nyaris sempurna, bikin siapa pun yang sempat menaruh minat ke Rey jadi minder berat (termasuk aku, hahaha).

Seandainya aku bisa menjalin hubungan lagi, aku tidak mau membagi hati setengah-setengah. Akan kupastikan dulu, perasaanku bisa bermigrasi total. Hlm 118.


Dan yang patut kamu tahu, novel ini nggak cuma fokus ke romance-nya aja. Setting pertandingan PON cabang anggar di sini nggak sekadar tempelan. Banyak banget konflik yang digali dari sana. Favoritku tetep hubungan ‘teman tapi lawan’ antara Rey dan Prabu. Terharu sama perjuangan keduanya.

What are you fighting for? Hlm 180.

Salah satu nuansa yang paling membekas dari nivel ini. Euforia pertandingan PON cabang anggarnya kerasa banget terutama menuju final. Rasanya seakan-akan kita ikut terlibat di sana bersama Inka, Rey, dan kawan-kawan kontingen lainnya. Cara Kak Eva menggambarkan jalannya pertandingan anggar udah mirip komentator profesional. Sangat mudah untuk dibayangkan meski banyak istilah anggar yang intens.

Hari ini, terjadi banyak keajaiban. Keajaiban dari landasan. Hlm 224.

Aku juga sangat mengapresiasi dengan kehadiran EnsikopedINKA, kumpulan catatan suka-suka milik Inka yang membuatku sedikit banyak memahami aturan dasar anggar tanpa merasa bosan karena penjelasannya masih sebelas dua belas dengan gaya bercerita Inka yang biasanya. Mengalir dan menyenangkan.

Untuk kekurangan novel ini, mungkin aku hanya mengharapkan bagian konflik antara Inka dan Erza sedikit diperdalam (diberi porsi lebih) lagi. Agak disayangkan gara-gara side story ini, respekku kepada Inka sempat hilang. Habis si Erza kesannya terlalu bersih dan terlalu menyedihkan jika diperlakukan sedemikian oleh Inka. Hiks, sebel!

Tapi secara keseluruhan, novel ini seru buat dibaca! Perkembangan alurnya dipupuk dengan baik dan penulis dengan lihai menyematkan pemantik-pemantik untuk terus menggiring rasa penasaran pembaca agar mengikuti ceritanya sampai selesai dan diakhiri dengan ending yang cukup bikin speechless. Jadi nggak pingin say sayonara sama novel ini.

Buat kalian yang suka olahraga/sweet romance, kalian yang ingin tahu serunya PON atau ingin berkenalan dengan dunia anggar tanpa ingin terintimidasi dengan keterangan-keterangan rumit dari buku panduan, aku sangat merekomendasikan cerita ini untuk disambangi.

Terima kasih sudah menyimak sampai akhir. See you!



Judul: Voice from The Past
Penulis: Eva Sri Rahayu
Penyunting: Christie Putri Wardhani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: ke-1 (2019)
Tebal: 280 hlm.
Harga P. Jawa: Rp79.000,-