Beberapa Cara Memulai Paragraf
Lagi
cari refrensi bikin paragraf biar enggak monoton gitu-gitu aja? Check this!
#Narasi/ Deskripsi
[Benda, tokoh, tempat, waktu, suasana,
kebiasaan, dsb]
Ada
baiknya mencapur beberapa indera untuk ngejabarinnya dan jangan masukin terlalu
banyak hal dalam satu waktu supaya pembaca enggak boring buat baca.
Contoh 1:
Bangunan
yang mulai menua dimakan usia itu terlihat begitu menyeramkan dengan
pencahayaan remang-remang lampu yang ada di kedua sudutnya. Gerimis yang
mengguyur sejak tadi sore tak kunjung berhenti. Suara guntur menggelegar, tiap
kali kilat muncul lalu menghilang ditelan kegelapan. Hawa dingin yang menusuk
membuat sekujur tubuhku bergetar.
[Cerpen ’Mereka Nyata’
karya Desita W. dalam antologi ‘Gadis di Lampu Merah’]
Contoh 2:
Dalam istilah geografi, kami berada di suatu tempat
antara Cannes dan Nice. Bus yang kami tumpangi melintas di atas jalan sempit
yang menantang kematian menuju route de
plages. Kami melewati bukit-bukit terjal pepohonan siprus dan oleander
dengan padang bunga cornflower biru
dan nuansa pink menakjubkan yang
membinasakan akal sehat dan menyelimuti jurang putih dan gedung-gedung
terakota...
[Novel
’Project Paris’ karya Lisa Barham]
Contoh 3:
Aku masuk kelas dengan tudung yang menutup kepala dan
headset terpasang di telinga. Aku baru pindah ke sekolah ini dua bulan lalu,
dan aku tak memiliki seorang temanpun. Namun, aku tidak butuh itu. Aku hanya
butuh ketenangan...
[Novel
’Claymore’ karya Ally Jane]
#Informasi
[Berita, Rumus, Ceklist,dsb]
Contoh 1:
When : Tanggal x Juli, setelah sekolah usai.
Where : SMA Putri Santa Maria. Pot bunga.
Who : Kelas 3-B. Shiraishi Itsumi.
What : Meninggal berlumuran darah.
Why : Tidak jelas.
How : Jatuh dari atas.
Kalau
kematian Shiraishi Itsumi ditulis dengan elemen-elemen dasar, akan menjadi
seperti yang tertera di atas. Aku selalu memikirkan segalahal dengan 5W1H untuk
mengaturnya...
[‘Girls in The Dark’
karya Akiyoshi Rikako]
Contoh 2:
Einstein bolehlah terkenal dengan rumus fisikanya: E = M.C2.
Tetapi, bagaimana dengan rumus kehidupan yang sebenarnya?
Menurut saya, begini: P.N.J = H2.
P (Pintar) kali N (Ngeyel) kali J (Jatuh Cinta),
pemenangnya adalah H2 (Perempuan Hamil). Enggak percaya?...
[Novel
’Maaf, Aku Lagi Jatuh Cinta’ karya Endik Koeswoyo]
#Pesan
[Kutipan, puisi, kata motivasi, potongan
diary, surat, puisi, lagu, dsb]
Contoh 1:
I’ve been looking
so longat these pictures of you
That I almost believe that they’re real.
I’ve been living so long with my pictures of you
That I almost believe that the pictures are all
could feel...
Pictures of You-nya
The Cure terdengar lembut dari tape
mobil Ian di sepanjang jalan Diponegoro, Menteng. Ditemani lampu jalan
kekuningan yang redup, dan tanpa sengaja berbagi dengan warna-warni lampu mobil
serta hiasan jalan. Aspal yang basah sehabis hujan menimbulkan pantulan cahaya
kuning pendar yang enak dilihat.
[Novel ’5 cm’ karya
Donny Dhirgantoro]
Contoh
2:
“Kata-kata yang menyakitkan kadang
dilontarkan tanpa sadar. Ditemani dengan senyum kepalsuan namun diam-diam
membuat renggang. Dan mereka yang merasa diabaikan perlahan menghindar. Memilih
pergi tanpa menverifikasi kesalahpahaman yang ada,” ucap Ima penuh
penghayatan membaca tiap kata yang tertera di salah satu lembar pada buku tebal
bersampul batik itu.
[Cerpen ’Sensasi Dingin
yang Berkesan’ karya Desita W. dalam antologi ’Sekolah Kebangganku’]
#Aksi
Contoh 1:
Kuambil posisi jengkeng seraya menyibakkan selendangku
laksana sayap kebesaran. Ini adalah posisi krusial yang selalu ada dalam setiap
babak Langen Mandra Wanara...
[Cerpen ’Langen
Yogyakarta’ karya Frida Kurniawati dalam antalogi ’The Dolphin Dreams’]
Contoh 2:
Kim Hye Ran berjalan dengan santai menuju gerbang
sekolahnya. Tiba-tiba dia mendengar suara langkah seseorang yang berlari
terburu-buru. Hye Ran bahkan belum sempat menoleh ke belakangnya, namun
seseorang itu sudah menarik gadis berumur 16 tahun itu dengan kasar dan
menyeretnya memasuki gerbang sekolah.
[Novel Fan Fiction
’Innocent Love’ karya Vitri Aprilia dan Dwiananing]
Contoh 3:
Aku
mengangkat telepon dan mulai menekan angka yang sudah kuhafal karena sudah ratusan
kali kutekan. Sebuah suara rendah berantusiasme tinggi menjawab lekas dering panggilan
teleponku.
[Cerpen ’Penampakan di Ujung
Kulon’ karya Sulung Hanum & Dea Sihotang dalam antalogi ’Penunggu Puncak Ancala’]
#Suara sesuatu/ onomatopoeia[1]/ kata ekpresi
[Brakk, Prang!, ciitt-ciitt, guk-guk!, meong,
yosh!, voila!, aduh!, yippi!, hadeeehhh, dsb]
Contoh 1:
Tik..
tik.. tik..
Hanya
suara jarum jam yang memenuhi ruangan bercat hijau dimana terdapat dua orang
yang sedang mengalihkan pandangan satu sama lain. Di antara mereka tak ada yang
ingin menyudahi keheningan di ruangan itu.
Contoh 2:
Mmmm.
Nikmat.
Aku berbaring di ranjang paling nyaman di seluruh dunia,
sangat bahagia, penuh senyum dan lamunan, sementara sinar matahari pagi bermain
di kelopak mataku yang terpejam...
Aku merasa,,, puas. Semalam betul-betul...
[Novel ’Confessions of
A Shopaholoc’ karya Sophie Kinsella]
Contoh 3:
Woopz…
Aku terjatuh dari tempat tidur karena
bunyi alarm mengagetkanku. Aku tahu ini akan jadi awal dari kesialanku saat ku
lihat ini sudah menunjukan pukul 8 am. Artinya aku dipastikan terlambat. Aku
segera bergegas pergi ke neraka, maksudku sekolahku...
Contoh 4:
Kriinggg…
Kringg…
Aissshh… Heeey, ayolah, kurasa ini
bukan saat yang tepat untuk HP yang telah ku pasang alarm berbunyi. Sekarang
benda itu masih sanggup bernyanyi dengan rasa tak berdosa, melengkingkan suara
aneh itu. Aku benar-benar berharap agar hari Jumat itu berubah menjadi hari
Minggu yang mengasyikkan, lalu aku tetap dapat menggulung diri dalam selimut
dan kembali terbang ke alam mimpi.
#Pertanyaan/ Pernyataan
Contoh 1:
Apakah kehidupan akan jadi bermakna tanpa kita sendiri
yang menjadi tokoh utamanya?
Pasti sangat membosankan kalau kisah itu dibuat bukan
untuk kita meskipun jalan ceritanya bagus dan konfliknya mendalam.
[‘Girls
in The Dark’ karya Akiyoshi Rikako]
Contoh
2:
“Selamat tinggal Ulangan Akhir
Semester satu, bye…!!!” itulah kata terakhir yang aku ucapkan setelah selesai
UAS. UAS bikin aku jengkel...
Contoh
3:
Galau… Galau… Galau…
Menurut genuis record dunia kata
galau sudah hampir diucapkan 9999999999 kali perharinya oleh masyarakat dunia,
entah siapa yang mulai, yang pasti kata GALAU jadi nge-hits belakangan ini,
berbagai macam alasan orang menyebut kata galau,...
[Cerpen
’Eyang Galau’ karya Mega Kastia Mufidah]
#Monolog
Contoh 1:
Eyeliner, check!
Eyeliner is my best
friend. Aku enggak pernah, catat, nggak akan pernah mau keluar tanpa
menggunakan eyeliner. Eyeliner membuat mataku menjadi pusat
perhatian dan aku menyukainya...
[Novel ‘Ny Over Heels’
karya Dy Lunaly]
Contoh 2:
Aku tak pernah terlalu memikirkan bagaimana aku akan
mati, meskipun aku punya cukup alasan beberapa bulan terakhir ini, tapi
kalaupun memiliki alasan, aku tak pernah membayangkan akan seperti ini.
[Novel ’Twilight’ karya
Stephenie Meyer]
Contoh 3:
Oke. Jangan panik.
Jangan panik. Ini cuma tagihan VISA.
Hanya secarik kertas, sederet angka. Maksudku, apa yang sangat menakutkan dari
sekadar beberapa angka?
[Novel ’Confessions of
A Shopaholoc’ karya Sophie Kinsella]
#Dialog
Usahakan
dialognya kuat, hindari pake hal sepele (baca: enggak penting) yang enggak ada
sangkut pautnya sama jalan cerita.
Contoh 1:
“Masukkan
semua bukunya, hanya ada alat tulis dan kertas selembar di atas meja!”
2
kalimat. 12 kata. Dalam 1 irama. Itu sudah cukup membuat gue shock mendalam dengan posisi tangan kiri
megang dada dan tangan kanan menulis surat wasiat.
[Cerita
’Minggu Ulangan, Minggu Penuh Siksaan’ dalam buku ‘Senior Hight Stress’ karya
Yoga Cahya Putra]
Contoh
2:
“Aaaa jangan
di cukur habis~!” teriak ku
“Ahahaha lucuuu… Ahaha. Lah kan udah
perjanjiannya, yang kalah cukur alis sampai abis.” ujar
Gisha, teman satu kost ku.
“Ishhh… iya
iya, ya udah. Sebelah aja ya.”
“Beneran lo mau sebelah? Lebih aneh
tau. Ahaha lucu banget kalau sebelah doang yang
botak”
“Aah! Ya udah deh, suka-suka lo Sha.
Gue pasrah.”
[Cerpen
’Hantu’ karya Gadisy]
Mungkin
masih banyak cara lain buat ngebuka paragraf yang belum tercatat di sini. Tapi
setidaknya beberapa cara di atas bisa kamu pakai buat memulai tulisanmu. Terkait
cara mana yang lebih baik, itu semua tergantung bagaimana kamu mengolahnya.
#Selamat
berkarya!