Kamis, 28 April 2016

'Story of Tomcong'_#Edisi Hasil Ngayal

Story of Tomcong adalah cerpen horor komedi pertama yang gue buat pas kelas 8 SMP. Waktu itu gue lagi getol-getolnya baca novel & cerpen bergenre serupa. Cerpen ini pernah digubah temen gue jadi naskah film dengan beberapa perubahan demi memenuhi tugas kelas di akhir semester 2 pas kelas X SMA. Dari pada penasaran, langsung aja deh baca cerpennya!

Story of Tomcong
            Pemakaman itu sunyi, gelap dan dipenuhi kabut putih tipis yang entah dari mana asalnya. Di sebuah makam baru, duduk sesosok pocong tanpa identitas.
            “Oi cong, isi dulu nih formulirnya!” bentak sesosok setan berjubah hitam tanpa wajah. Meski tidak diketahui bagaimana bisa dia ngomong, jelas - jelas gak punya mulut, itu masih menjadi misteri........
            Pocong menatap setan itu beberapa saat, kemudiaan menangis sejadi–jadinya, “Hua...hua...hua...”
            “Lo... kok loe malah nangis si cong?” setan berjubah hitam tanpa wajah itu kebingungan melihat reaksi pocong yang tidak terduga.
            “Anda itu kejam sekali sih? Udah tau gue ini pocong, masa ia masih disuruh ngisi formulir? Pikir aja sendiri gimana cara gue nulisnya?”
            “Hahaha... itu to masalahnya, ia deh maaf-maaf, gue lupa klo loe belum ke sekolah setan, jadi belum tau cara para pocong nulis, makan, minum, dan sebagainya tanpa perlu pakai tangan.”
            “Ha...? Emang bisa?” tanya pocong bingung kuadrat.
            “Ok! Khusus kali ini, biar gue yang isi formulirnya, elo yang ngomong. By the way, habis ni gue anter loe ke sekolah setan biar loe kagak bego’–bego’ amat.”
                                                *******
            Di sekolah setan,
            “Semuanya, malam ini kita kedatangan setan baru.” Guru setan yang entah dari jenis setan apa, menatap pocong agar masuk ke kelas.
             Di ambang pintu kelas, mata pocong seperti tersihir tawa sesosok kunti yang sedang bersendau gurau bersama teman–temannya. Tiba tiba saja wangi semerbak kembang tujuh rupa dan lantunan lagu i heart you menyelimutinya layaknya kain mori yang ia kenakan. Seketika itu pula ia sadar kalau seisi kelas memperhatikan tingkah abnormalnya. Buru–buru ia masuk kelas dan mulai memperkenalkan diri, “Perkenalkan nama saya Tomcong dan alasan saya meninggal e,,,e,,,bukan maksud saya untuk tidak memberi tahu, tapi ini privasi.” Jawabnya asal mengingat ia tidak punya alasan lain lagi.
            “Ya sudah kalau begitu, silahkan duduk di nisan yang masih kosong!”
            Sekedar pemberitahuan, batu nisan yang di maksud merupakan pengganti kursi.
            Di tengah – tengah pelajaran, mata Tomcong tidak bisa lepas dari sesosok kunti yang membuat jantungnya tidak dapat berhenti berdebar-debar, meskipun seharusnya setelah menjadi setan, ia sudah tidak punya jantung. Itu juga masih menjadi tanda tanya.
            Malam menjelang subuh, barulah kelas pertama tomcong berakhir. Meskipun begitu, Tomcong masih belum mengerti benar materi yang disampaikan guru setan. Padahal, materinya cuma peratutran-peraturan wajib sebagai setan. Karena memang pada dasarnya, IQ Tomcong sedikit di bawah rata-rata. Hal ini pun dijadikannya dasar untuk bisa bicara dengan kunti cantik pujaan hatinya.
            “Hallo, nama saya Tomcong, boleh tanya tidak?” Tegur Tomcong malu-malu.
            “Hi...hihihihi... loe lucu deh. Gak usah formal gitu napa? Gue dah tau kok klo nama loe Tomcong. Kan tadi dah denger waktu loe memperkenalkan diri. By the way, loe mau tanya apa?”
            “Sebenernya gue mau tanya materi yang tadi. Tapi sebelumnya, boleh tau gak nama loe siapa?”
            “Oh ia ampe lupa, nama gue Kuntiperry. Nama ini gue ambil karena semasa gue idup, gue nge-fans banget ama Katy Perry. Kembali ke topik awal, tadi kan loe bilang mau tanya materi, semua materi tadi dah ada di buku ini... klo loe mau, loe boleh pinjem punya gue kok,” Kuntiperry menyodorkan buku itu ke Tomcong, tapi Tomcong malah diem tak bereaksi.
            “Lo... kok loe gak mau terima nih buku si?” Tanya Kuntiperry dengan perasaan kecewa.
            “Bukan gitu maksud gue, ni kan hari pertama gue masuk sekolah setan, jadi gue belum tau gimana caranya para pocong melakukan sesuatu tanpa tangan.”
            “Oh ia juga ya, pelajaran khusus pocong pemula kan besok malem, ya udah deh kapan-kapan aja loe pinjem nih buku.” Kata Kuntiperry seraya memasukkan kembali buku itu ke dalam tas pink lucu kesayangannya. “Good morning ya cong, bye bye,” Lanjut Kuntiperry sebelum meninggalkan pocong sendirian di dalam kelas.
                                                *******
            Beberapa malam kemudian, Tomcong telah sukses mempraktekkan cara para pocong melakukan aktifitas meskipun tanpa tangan. Padahal biasanya, pocong-pocong pemula langsung bisa setelah sekali ikut pelajaran. Tapi khusus untuk tomcong, butuh beberapa kali pertemuan, alasannya... kalian pasti udah tau.
            Dan akhirnya Tomcong berhasil meminjam buku milik Kuntiperry.
            Malam jum’at kliwon itu pula, para setan-setan di sekolah setan, terjun lapangan untuk praktek menakut-nakuti orang. Dan kebetulan, Tomcong dan Kuntiperry berada dalam kelompok yang sama. Ini sesuatu yang menggembirakan sekaligus mengkhawatirkan bagi Tomcong. Pasalnya, jika sesosok setan hendak ditakuti, dia harus serem. Sementara, mau diapakan juga, muka Tomcong bukannya serem, justru amat cupu dan menggemaskan dengan kacamata besar berbingkai kuning yang unyu-unyu.
            “Cong, kita kan kebagian tugas magang di pemakaman mlatiwangi, sebenernya itu tempat kagak begitu serem, jadi kita mesti kerja keras buat nakut-nakuti orang yang lewat. Semangat ya...!” Dukungan Kuntiperry membakar semangat Tomcong untuk bikin orang-orang kencing di celana setelah melihatnya.
            “Oke!” Jawab Tomcong semangat.
            “Oke klo gitu gue pergi ke pos gue, dan sekarang loe puter gih kaset ni! Biar nambah efek serem gitu...”
            Awalnya Tomocong bingung mau puter tu kaset dimana, tapi setelah melihat ke arah pohon bambu, dia baru sadar klo disana ada DJ dari ras drakula dengan peralatan canggihnya yang udah stand by.
            Suasana seram pun mulai terbangun, semangat Tomcong untuk menakut-nakuti semakin menggebu-gebu.
            Beberapa saat kemudian, seorang preman yang sedang mabuk berat melintasi tempat mereka bertugas. Preman itu berjalan sempoyongan dengan bau alkohol yang sangat menyengat.
            Tomcong langsung melompat ke arah preman itu, dengan maksud untuk menakut-nakuti. Preman itu langsung jatuh tak sadarkan diri. Ini membuat popularitas Tomcong melejit karena belum ada setan baru yang bisa bikin preman takut sampai pingsan, karena para preman menganggap klo setan itu temennya. Walau sebenarnya, penyebab preman itu pingsan, karena dia emang terlalu banyak minum. Tapi tak ada yang tau kejadian sebenarnya.
            Setelah kejadian itu, hubungan Tomcong dan Kuntiperry semakin dekat. Mereka berdua selalu mendapat nilai terbaik di sekolah setan. Hingga akhirnya, tomcong memutuskan untuk mengutarakan perasaannya kepada Kuntiperry, bertepatan pada hari kelulusan.
            “Ini saatnya gue harus terus terang sama Kuntiperry.” Ujar tomcong membulatkan tekadnya.
            Di aula sekolah setan, seluruh setan-setan bersiap mendengarkan nama-nama setan yang lulus.
            Kepsek setan yang pastinya dari ras genderuwo, mulai membacakan hasil ujian murid-murid di sekolah setan. “Sebelum saya umumkan hasilnya, saya punya pengumuman penting. Siapa saja yang nantinya mendapat peringkat pertama, maka ia akan di kirim ke jepang untuk menjalankan tugas mulia, yaitu menakut-nakuti dengan gaji yang sangat menggiurkan. Dan hasil dari keja keras kalian selama ini telah membuahkan hasil,,, yaitu... angkatan tahun ini lulus semua dengan nilai yang patut di banggakan. Untuk masalah peringkat, bisa kalian lihat sendiri di pohon yang telah di sediakan.”
            Tomcong yang baru saja datang dan tidak tau tentang isi pengumuman kepsek setan, langsung menemui Kuntiperry untuk mengungkapkan persaannya.
            “Kuntiperry, maukah kamu jadi kekasihku?” Kata Tomcong seraya mengulurkan bunga mawar ke arah Kuntiperry.
            Dan perlu saya tegaskan, berhubung Tomcong tidak bisa menggunakan tangannya untuk menyerahkan setangkai bunga mawar itu, dia menggunakan tatapan matanya untuk membuat bunga mawar itu melayang sesuai keinginanya yang telah ia pelajari selama bersekolah di sekolah setan.
            Kuntiperry menatap Tomcong beberapa saat, kemudian ia berkata denagan perlahan, “Maaf cong, bukannya gue gak mau jadi pacar loe,  tapi gue mesti pergi memulai karir di Jepang karena gue dapet peringkat 1. Dan ini adalah kesempatan emas yang gak datang dua kali dan gak bakal gue sia-siain. Sekali lagi maaf ya cong...”
            “Oh, gitu ya, bagus deh klo loe dapet kerjaan yang layak. Gue ikut seneng kok......” Ucap Tomcong berusaha menghibur dirinya dengan senyum yang kelihatan sangat gak ikhlas.
                                                *******
            Di depan gerbang area pemakaman, Tomcong terduduk tak berdaya meratapi nasibnya yang tragis plus dramatis melankolis.
            “Hai cin, kok kelihatan galau gitu si mukanya?” Tegur sesosok setan dari sesama ras pocong.
            “Loe siapa?”
            “Oh ia, belum kenalan ya? Maaf-maaf, nama eke ‘Bencong’, tapi eke bukan bencong-bencong yang ada di tepi jalan, Ben itu nama eke, karena eke udah jadi pocong, jadi nama eke beralih dari Ben ke Bencong...”
            “Hahahahaha... nama ama penampilan loe cocok buanget deh.”
            “Ih... kamyu jahat deh,”
            “Sorry-sorry, gue gak maksud gitu,” Tampang Tomcong kembali galau.
            “Emang kamyu kenapa?”
“Gue galau gara-gara ditinggalin calon gebetan gue ke Jepang.”
“Oh... kirain gara-gara jadi pocong...”
“Klo itu si enggak. Justru gue suka kok jadi pocong... perkenalkan nama gue Tomcong.”
“Oh ia cin, gimana si cara loe koid?”
“Gue di kejar-kejar pengamen bencong, gara-gara gue kagak mau ngasih cepek, bukannya kagak mau si, cuman emang gue udah kagak punya fulus, trus tu bencong maksa banget ngejar gue ampe ketabrak bis. Tapi bukan itu yang bikin gue koid, tapi gara-gara mobil ambulan yang bawa gue ke rumah sakit tabrakan ama truk sampah. Itu sebabnya gue kagak mau dan kagak akan pernah mau nyeritain sebab kematian gue...”
“o_O.......???????”
                                                *******

Dan meskipun Tomcong gagal jadian sama Kuntiperry, ia tidak pernah putus semangat melanjutkan kehidupannya, eh salah, maksud saya kematiannya, karena ia selalu di temani sahabat karibya, ‘BENCONG’.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar