Story of Tomcong adalah
cerpen horor komedi pertama yang gue buat pas kelas 8 SMP. Waktu itu gue lagi
getol-getolnya baca novel & cerpen bergenre serupa. Cerpen ini pernah
digubah temen gue jadi naskah film dengan beberapa perubahan demi memenuhi
tugas kelas di akhir semester 2 pas kelas X SMA. Dari pada penasaran, langsung
aja deh baca cerpennya!
Story of Tomcong
Pemakaman itu sunyi, gelap dan
dipenuhi kabut putih tipis yang entah dari mana asalnya. Di sebuah makam baru, duduk sesosok
pocong tanpa identitas.
“Oi cong, isi dulu nih formulirnya!”
bentak sesosok setan berjubah hitam tanpa wajah. Meski tidak diketahui
bagaimana bisa dia ngomong, jelas - jelas gak punya mulut, itu masih menjadi
misteri........
Pocong menatap setan itu beberapa
saat, kemudiaan menangis sejadi–jadinya, “Hua...hua...hua...”
“Lo... kok loe malah nangis si
cong?” setan berjubah hitam tanpa wajah itu kebingungan melihat reaksi pocong
yang tidak terduga.
“Anda itu kejam sekali sih? Udah tau
gue ini pocong, masa ia masih disuruh ngisi formulir? Pikir aja sendiri gimana
cara gue nulisnya?”
“Hahaha... itu to masalahnya, ia
deh maaf-maaf, gue lupa klo loe belum ke sekolah setan, jadi belum tau cara
para pocong nulis, makan, minum, dan sebagainya tanpa perlu pakai tangan.”
“Ha...? Emang bisa?” tanya
pocong bingung kuadrat.
“Ok! Khusus kali ini, biar gue yang
isi formulirnya, elo yang ngomong. By the way, habis ni gue anter loe ke
sekolah setan biar loe kagak bego’–bego’ amat.”
*******
Di sekolah setan,
“Semuanya, malam ini kita kedatangan
setan baru.” Guru setan yang entah dari jenis setan apa, menatap pocong agar
masuk ke kelas.
Di ambang pintu kelas, mata pocong seperti
tersihir tawa sesosok kunti yang sedang bersendau gurau bersama teman–temannya.
Tiba tiba saja wangi semerbak kembang tujuh rupa dan lantunan lagu i heart you
menyelimutinya layaknya kain mori yang ia kenakan. Seketika itu pula ia sadar
kalau seisi kelas memperhatikan tingkah abnormalnya. Buru–buru ia masuk kelas
dan mulai memperkenalkan diri, “Perkenalkan nama saya Tomcong dan alasan saya
meninggal e,,,e,,,bukan maksud saya untuk tidak memberi tahu, tapi ini
privasi.” Jawabnya asal mengingat ia tidak punya alasan lain lagi.
“Ya sudah kalau begitu, silahkan
duduk di nisan yang masih kosong!”
Sekedar pemberitahuan, batu nisan
yang di maksud merupakan pengganti kursi.
Di tengah – tengah pelajaran, mata Tomcong tidak bisa lepas dari sesosok kunti yang membuat jantungnya tidak dapat
berhenti berdebar-debar, meskipun seharusnya setelah menjadi setan, ia sudah
tidak punya jantung. Itu juga masih menjadi tanda tanya.
Malam menjelang subuh, barulah kelas
pertama tomcong berakhir. Meskipun begitu, Tomcong masih belum mengerti benar
materi yang disampaikan guru setan. Padahal, materinya cuma
peratutran-peraturan wajib sebagai setan. Karena memang pada dasarnya, IQ Tomcong sedikit di bawah rata-rata. Hal ini pun dijadikannya dasar untuk bisa
bicara dengan kunti cantik pujaan hatinya.
“Hallo, nama saya Tomcong, boleh
tanya tidak?” Tegur Tomcong malu-malu.
“Hi...hihihihi... loe lucu deh. Gak usah formal gitu napa? Gue dah tau kok klo nama loe Tomcong.
Kan tadi dah denger waktu loe memperkenalkan diri. By the way, loe mau tanya
apa?”
“Sebenernya gue mau tanya materi
yang tadi. Tapi sebelumnya, boleh tau gak nama loe siapa?”
“Oh ia ampe lupa, nama gue Kuntiperry. Nama ini gue ambil karena semasa gue idup, gue nge-fans banget ama Katy Perry. Kembali ke topik awal, tadi kan loe bilang mau tanya materi, semua
materi tadi dah ada di buku ini... klo loe mau, loe boleh pinjem punya gue
kok,” Kuntiperry menyodorkan buku itu ke Tomcong, tapi Tomcong malah diem tak
bereaksi.
“Lo... kok loe gak mau
terima nih buku si?” Tanya Kuntiperry dengan perasaan kecewa.
“Bukan gitu maksud gue, ni kan hari
pertama gue masuk sekolah setan, jadi gue belum tau gimana caranya para pocong
melakukan sesuatu tanpa tangan.”
“Oh ia juga ya, pelajaran khusus
pocong pemula kan besok malem, ya udah deh kapan-kapan aja loe pinjem nih
buku.” Kata Kuntiperry seraya memasukkan kembali buku itu ke dalam tas pink lucu
kesayangannya. “Good morning ya cong, bye bye,” Lanjut Kuntiperry sebelum
meninggalkan pocong sendirian di dalam kelas.
*******
Beberapa malam kemudian, Tomcong
telah sukses mempraktekkan cara para pocong melakukan aktifitas meskipun tanpa
tangan. Padahal biasanya, pocong-pocong pemula langsung bisa setelah sekali
ikut pelajaran. Tapi khusus untuk tomcong, butuh beberapa kali pertemuan,
alasannya... kalian pasti udah tau.
Dan akhirnya Tomcong berhasil
meminjam buku milik Kuntiperry.
Malam jum’at kliwon itu pula, para
setan-setan di sekolah setan, terjun lapangan untuk praktek menakut-nakuti
orang. Dan kebetulan, Tomcong dan Kuntiperry berada dalam kelompok yang sama.
Ini sesuatu yang menggembirakan sekaligus mengkhawatirkan bagi Tomcong.
Pasalnya, jika sesosok setan hendak ditakuti, dia harus serem. Sementara, mau
diapakan juga, muka Tomcong bukannya serem, justru amat cupu dan menggemaskan
dengan kacamata besar berbingkai kuning yang unyu-unyu.
“Cong, kita kan kebagian tugas
magang di pemakaman mlatiwangi, sebenernya itu tempat kagak begitu serem, jadi
kita mesti kerja keras buat nakut-nakuti orang yang lewat. Semangat
ya...!” Dukungan Kuntiperry membakar semangat Tomcong untuk bikin
orang-orang kencing di celana setelah melihatnya.
“Oke!” Jawab Tomcong semangat.
“Oke klo gitu gue pergi ke pos gue,
dan sekarang loe puter gih kaset ni! Biar nambah efek serem gitu...”
Awalnya Tomocong bingung mau puter
tu kaset dimana, tapi setelah melihat ke arah pohon bambu, dia baru sadar klo
disana ada DJ dari ras drakula dengan peralatan canggihnya yang udah stand by.
Suasana seram pun mulai terbangun,
semangat Tomcong untuk menakut-nakuti semakin menggebu-gebu.
Beberapa saat kemudian, seorang
preman yang sedang mabuk berat melintasi tempat mereka bertugas. Preman itu
berjalan sempoyongan dengan bau alkohol yang sangat menyengat.
Tomcong langsung melompat ke arah
preman itu, dengan maksud untuk menakut-nakuti. Preman itu langsung jatuh tak
sadarkan diri. Ini membuat popularitas Tomcong melejit karena belum ada setan
baru yang bisa bikin preman takut sampai pingsan, karena para preman menganggap
klo setan itu temennya. Walau sebenarnya, penyebab preman itu pingsan, karena dia
emang terlalu banyak minum. Tapi tak ada yang tau kejadian sebenarnya.
Setelah kejadian itu, hubungan Tomcong dan Kuntiperry semakin dekat. Mereka berdua selalu mendapat nilai
terbaik di sekolah setan. Hingga akhirnya, tomcong memutuskan untuk mengutarakan
perasaannya kepada Kuntiperry, bertepatan pada hari kelulusan.
“Ini saatnya gue harus terus terang
sama Kuntiperry.” Ujar tomcong membulatkan tekadnya.
Di aula sekolah setan, seluruh
setan-setan bersiap mendengarkan nama-nama setan yang lulus.
Kepsek setan yang pastinya dari ras
genderuwo, mulai membacakan hasil ujian murid-murid di sekolah setan. “Sebelum
saya umumkan hasilnya, saya punya pengumuman penting. Siapa saja yang nantinya
mendapat peringkat pertama, maka ia akan di kirim ke jepang untuk menjalankan
tugas mulia, yaitu menakut-nakuti dengan gaji yang sangat menggiurkan. Dan
hasil dari keja keras kalian selama ini telah membuahkan hasil,,, yaitu... angkatan tahun ini lulus semua dengan nilai yang patut di
banggakan. Untuk masalah peringkat, bisa kalian lihat sendiri di pohon yang
telah di sediakan.”
Tomcong yang baru saja datang dan
tidak tau tentang isi pengumuman kepsek setan, langsung menemui Kuntiperry
untuk mengungkapkan persaannya.
“Kuntiperry, maukah kamu jadi
kekasihku?” Kata Tomcong seraya mengulurkan bunga mawar ke arah Kuntiperry.
Dan perlu saya tegaskan, berhubung Tomcong tidak bisa menggunakan tangannya untuk menyerahkan setangkai bunga
mawar itu, dia menggunakan tatapan matanya untuk membuat bunga mawar itu melayang
sesuai keinginanya yang telah ia pelajari selama bersekolah di sekolah setan.
Kuntiperry menatap Tomcong beberapa
saat, kemudian ia berkata denagan perlahan, “Maaf cong, bukannya gue gak mau
jadi pacar loe, tapi gue mesti pergi
memulai karir di Jepang karena gue dapet peringkat 1. Dan ini adalah kesempatan
emas yang gak datang dua kali dan gak bakal gue sia-siain. Sekali lagi maaf ya
cong...”
“Oh, gitu ya, bagus deh klo loe
dapet kerjaan yang layak. Gue ikut seneng kok......” Ucap Tomcong berusaha
menghibur dirinya dengan senyum yang kelihatan sangat gak ikhlas.
*******
Di depan gerbang area pemakaman, Tomcong terduduk tak berdaya meratapi nasibnya yang tragis plus dramatis
melankolis.
“Hai cin, kok kelihatan galau gitu
si mukanya?” Tegur sesosok setan dari sesama ras pocong.
“Loe siapa?”
“Oh ia, belum kenalan ya? Maaf-maaf,
nama eke ‘Bencong’, tapi eke bukan bencong-bencong yang ada di tepi jalan, Ben
itu nama eke, karena eke udah jadi pocong, jadi nama eke beralih dari Ben ke Bencong...”
“Hahahahaha... nama ama
penampilan loe cocok buanget deh.”
“Ih... kamyu jahat deh,”
“Sorry-sorry, gue gak maksud gitu,”
Tampang Tomcong kembali galau.
“Emang kamyu kenapa?”
“Gue galau gara-gara ditinggalin calon gebetan gue ke Jepang.”
“Oh... kirain gara-gara jadi pocong...”
“Klo itu si enggak. Justru gue suka kok jadi pocong... perkenalkan nama gue Tomcong.”
“Oh ia cin, gimana si cara loe koid?”
“Gue di kejar-kejar pengamen bencong, gara-gara gue kagak mau
ngasih cepek, bukannya kagak mau si, cuman emang gue udah kagak punya fulus,
trus tu bencong maksa banget ngejar gue ampe ketabrak bis. Tapi bukan itu yang
bikin gue koid, tapi gara-gara mobil ambulan yang bawa gue ke rumah
sakit tabrakan ama truk sampah. Itu sebabnya gue kagak mau dan kagak akan
pernah mau nyeritain sebab kematian gue...”
“o_O.......???????”
*******
Dan meskipun Tomcong gagal jadian sama Kuntiperry, ia tidak
pernah putus semangat melanjutkan kehidupannya, eh salah, maksud saya
kematiannya, karena ia selalu di temani sahabat karibya, ‘BENCONG’.
0 komentar:
Posting Komentar