Kamis, 08 Februari 2018

Menjadi Penyayang Tanpa Syarat - Review "Carlos" karya Erin Cipta

Dok Pribadi
Identifikasi Buku
Judul Buku      : Carlos
Penulis             : Erin Cipta
Penerbit           : DIVA Press
Cetakan           : I/ Februari 2017
Halaman          : 152
ISBN               : 978-602-391-366-4
Peresensi         : Desita Wahyuningtias

Apa yang membuat kita ragu akan sesuatu terkadang karena ketidakyakinan bahwa kita mampu. Kekurangan-kekurangan kita menjadi tembok pembatas yang kita ciptakan sendiri. Bagaimana dengan kasih sayang? Apakah kita harus menjadi layak terlebih dahulu untuk menerima kasih sayang? Ataukah kita harus menjadi mampu terlebih dahulu untuk memberi kasih sayang?
Erin Cipta lewat novelnya yang berjudul Carlos membuktikan bahwa kasih sayang tidak bersyarat. Bahwa kasih sayang tidak hanya hinggap untuk orang yang layak dan tidak hanya mampu diberikan oleh orang yang sempurna tanpa celah.
Novel Carlos bercerita tentang persahabatan Ye Feng, seorang lelaki istimewa dengan seekor Anjing dari ras Akita Inu. Ye Feng sudah mengadopsi Carlos dari selter penampungan sementara binatang terlantar sejak usianya yang ke-13. Meski dengan segala keterbatasannya sebagai pengidap down syndrom, Ye Feng terbukti mampu menyayangi Carlos sebagai bagian dari keluarganya.
Perpaduan Ye Feng yang terjebak dalam alam pikir anak-anak dan Carlos si anjing lincah menjadi begitu serasi. Mereka sering menghabiskan waktu untuk sekadar bermain-main. Meski tingkah keduanya sering menimbulkan kehebohan, tapi kehebohan mereka selalu berhasil menerbitkan senyum siapa saja yang melihatnya. Bukan jenis kehebohan yang menyebalkan.
Mereka adalah cinta. Cinta tanpa syarat yang menebarkan kebahagiaan bukan saja untuk mereka berdua, malainkan juga pada orang-orang di sekitarnya.
-halaman 52-
Ye Feng juga tak segan-segan menunjukkan kepeduliannya dengan membuat sendiri makanan untuk Carlos dengan resep yang diajarkan oleh ayahnya, Wu Mao Ching. Jika memungkinkan, ia sendiri yang akan memandikan, mengajak jalan-jalan atau perlakuan apapun yang sekiranya dibutuhkan Carlos. Hampir sebagian besar waktunya ia habiskan dengan Carlos. Bahkan ketika anjing itu mulai sakit-sakitan menunggu batas kehidupannya berakhir, Ye Feng tetap melakukan yang terbaik untuk peliharaan, sahabat sekaligus keluarganya itu.
Ketulusan cinta kasih sebagai seorang penyayang tak hanya ditunjukkan Ye Feng kepada Carlos, melainkan hampir seluruh tokoh dalam novel tersebut seperti Keluarga Ye Feng yang begitu sayang kepadanya tanpa pernah kecewa akan kondisinya, murid-murid Ye Feng yang juga pengidap down syndrom, serta tokoh-tokoh lain yang ikut tertular semangat cinta Ye Feng termasuk Carlos sendiri.
Tapi tetap saja, prosedur yang ditawarkan dunia nyata tidak semuanya berangkat dari kasih sayang yang bisa menyetarakan hewan dengan manusia. Jadi ketika usulan mengenai Eutanasia berembus, konflik semakin mengeruh. Untunglah pada akhirnya semua itu bisa terselesaikan dengan damai. Penyelesaian yang mampu menghapus rasa kebencian.
Selain pembahasan akan cinta kasih yang menonjol, kita juga bisa menemukan beragam fakta unik berkaitan dengan Taiwan. Bagaimana hubungan masyarakat dengan hewan peliharaan khususnya anjing, bagaimana sikap masyarakat dan pemerintah menghadapi badai Soudelor, bagaimana perlakuan dan posisi pengidap down syndrom di mata masyarakat, hingga hubungan antar TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Taiwan.
Membaca novel ini seperti merekonstruksi hati. Belajar menerima satu paket individu lengkap dengan kekurangan dan kelebihannya. Belajar mementingkan tindakan penyelesaian dari pada mengeluhkan keadaan. Belajar mengusahakan tanpa henti sekaligus merelakan yang telah terhenti. Mengajak kita menjadi penyayang tanpa syarat dan memperlakukan cinta dengan selayaknya.
Cinta yang tak pernah usai karena pemiliknya rajin memupuk dan menyiraminya, hingga ia tumbuh, beranak-pinak, dan menyebar pada makhluk-makhluk di sekelilingnya.
-halaman 149-


*selesai ditulis sejak 02/06/2017, karena satu dan lain hal akhirnya baru bisa diposting sekarang

0 komentar:

Posting Komentar